Membandingkan Tata Cara Haji dan Umroh: 5 Perbedaan



Sebagai umat Muslim yang memiliki cita-cita untuk datang ke Tanah Suci, kita perlu coba membandingkan tata cara haji dan umroh secara tepat. Meskipun keduanya sama-sama dilaksanakan di kota Mekkah, namun terdapat perbedaan yang harus diketahui oleh kita semua. 

Mungkin secara sederhana, orang-orang sudah banyak tahu bahwa perbedaanya terkait rukun ibadah yang akan dijalani. Namun ternyata tidak hanya itu, dan masih banyak hal lainnya yang perlu diketahui dari umroh dan haji.

Membandingkan Tata Cara Haji dan Umroh yang Tepat

Sebelum masuk ke bagian tata cara pelaksanaannya, mari kita bahas kembali pengertian dari umroh dan haji secara umum. Umroh bisa dikatakan sebagai "haji kecil" karena ada beberapa ritual di dalam ibadah haji, yang dikurangkan pada ibadah umroh. 

Namun jika membahas dari segi bahasa, umroh bisa dimaknai sebagai "mengunjungi". Yang dimaksud dari mengunjungi di sini adalah upaya seorang umat Muslim pergi ke Ka'bah, sebagaimana ia berniat menjalani ibadah Thawaf dan Sa'i. 

Sedangkan ibadah haji memiliki arti mengunjungi Ka'bah di Masjidil Haram untuk melakukan Thawaf dan Sa'i, yang hanya bisa dilakukan pada bulan Haji saja. Selain itu, haji juga bisa dimaknai sebagai upaya seseorang untuk menunaikan ibadah dan menyempurnakan rukun Islam yang ke-5, dengan cara melaksanakan haji. 

Setelah memahami kembali penjelasan dari kedua ibadah tersebut, mari kita coba membandingkan tata cara haji dan umroh di bawah ini. 


1. Rukun Ibadah

Untuk coba membandingkan tata cara haji dan umroh yang pertama, mari kita bahas dari rukun ibadah yang akan dilaksanakan. Pada rukun umroh, jemaah hanya diwajibkan menyelesaikan 4 rukun, yakni Ihram, Thawaf, Sa'i, dan diakhiri dengan Tahallul. 

Sedangkan pada rukun haji, jemaah wajib menyelesaikan  5 ritual ibadah, yakni Ihram, Thawaf, Wukuf di Arafah, Sa'i, dan berakhir dengan Tahallul. Tentunya, rukun-rukun ibadah tersebut harus semuanya dilakukan. Karena jika tidak, maka baik ibadah haji maupun umroh akan jadi tidak sah atau batal. 

2. Waktu Pelaksanaan

Perbedaan berikutnya ada pada tata cara pelaksanaan. Seperti namanya, ibadah haji hanya bisa dilakukan pada bulan-bulan haji saja, dari bulan Syawal sampai hari raya Idul Adha. Tidak heran jika masa tunggu untuk naik haji di Indonesia bisa memakan waktu sampai puluhan tahun. Berbeda dengan ibadah umroh yang bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun. 

3. Hukum Ibadah

Untuk membandingkan tata cara haji dan umroh yang berikutnya, mari kita bahas dari sisi hukum ibadah. Seperti yang kita ketahui, ibadah haji masuk ke dalam rukun Islam yang ke-5, yang artinya ibadah ini wajib dilaksanakan oleh semua umat Muslim yang mampu (baik secara fisik, finansial, serta mental). Bahkan Allah SWT telah menetapkan hukum tersebut di dalam firman-Nya pada QS. Ali Imron: 97. 

Sedangkan untuk umroh, sebenarnya ada perbedaan pendapat dari mazhab Hanafi dan Maliki yang menganggapnya Sunnah, dan menurut mazhab Syafi'i dan Hanbali yang menganggapnya wajib. Namun berdasarkan HR. Tirmidzi, Rasulullah SAW menerangkan bahwa jika berumroh maka itu akan lebih baik (tidak wajib). 

4. Tempat Pelaksanaan

Di dalam perbedaan haji dan umroh, kedua ibadah ini memiliki tempat pelaksanaan yang berbeda setelah Miqat. Untuk yang belum paham, Miqat merupakan batas antara boleh atau tidaknya melafadzkan niat ibadah. 

Berdasarkan penjelasan dari buku Ensiklopedia Fikih Indonesia yang ditulis oleh Ahmad Sarwat, ibadah haji dilaksanakan mulai dari Miqat ke Mekkah atau Masjidil Haram. Setelah itu, baru dilanjut ke Padang Arafah, Muzdalifah, sampai ke Mina. 

Berbeda dengan ibadah umroh yang dilaksanakan dari Miqat ke Mekkah, dan kemudian dilanjut dengan melangsungkan Thawaf dan Sa'i. Ibadah ini juga akan dilakukan di Masjidil Haram. 

5. Tahallul

Untuk membandingkan tata cara haji dan umroh yang terakhir, bisa dilihat dari pelaksanaan Tahallul. Untuk yang belum paham, Tahallul termasuk ke dalam rukun haji dan umroh, yang memiliki arti keluar dari keadaan Ihram setelah menyelesaikan amalan ibadah secara menyeluruh atau sebagian. 

Tahallul akan dilakukan dengan cara mencukur atau menggunting sebagaian rambut dengan minimal 3 helai. Makna dari ritual ini menandai seseorang telah dibebaskan dari larangan Ihram yang sebelumnya tidak boleh dilakukan (seperti memakai wewangian, bercumbu, dan lainnya). 

Meskipun sama, namun antara umroh dan haji memiliki tata cara Tahallul yang berbeda. Di dalam umroh, Tahallul hanya dilakukan satu kali setelah melakukan Thawaf, Sa’i, dan mencukur atau menggunting rambut. Sedangkan pada ibadah haji dibagi menjadi 2: Tahallul awal dan akhir. 

Tahallul awal dilakukan setelah melempar jumrah Aqabah, mencukur rambut, dan Thawaf Ifadah. Sedangkan Tahallul akhir dilakukan setelah menyelesaikan semua rukun haji, yakni melempar ketiga jumrah, mencukur rambut, dan Thawaf Wada’. 


Baca juga : Cara Membuat BPJS Kesehatan Online, Gratis Tanpa NPWP

Akhir Kata

Baiklah, itu tadi adalah penjelasan lengkap untuk membandingkan tata cara haji dan umroh. Meskipun keduanya sama-sama dilaksanakan di Tanah Suci, namun tata cara pelaksanaannya cukup berbeda. Hal tersebut bisa Anda lihat dari rukun ibadahnya yang berbeda. 


Nah, jika Anda memiliki niat sungguh-sungguh untuk melangsungkan ibadah haji ataupun umroh, persiapkan agen travel haji plus terbaik di Jakarta yang akan membantu dan mengantarkan Anda sampai ke rumah suci Allah SWT.

0 Response to "Membandingkan Tata Cara Haji dan Umroh: 5 Perbedaan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan TengahArtkel 2

Iklan Bawah Artikel